Selasa, 15 Desember 2009


MOBILITAS SOSIAL MIROSLAV KLOSE

Lahir di Opole, Polandia pada 1978, Klose memang punya darah olahraga dari keluarganya. Ibunya adalah anggota timnas bola tangan Polandia, sedangkan ayahnya pemain sepakbola profesional.

Pada 1981, keluarga Klose menghindari komunis di Polandia. Mereka pindah ke Perancis, kemudian ke Jerman. Di negeri ini, bakat Klose sebagai pemain bola berkembang pesat. Dia memulai debut profesionalnya bersama Kaiserslautern pada 2001. Pada 2004 dia pindah ke Werder Bremen dan menjadi bagian penting klub tersebut. Begitu juga ketika dia dibeli Bayern Muenchen awl musim lalu, dia menjadi andalan klub itu.

Sebelum bergabung dengan Kaiserslautern,Miro(panggilan akrabnya) menjalani preofesi sebagai tukang kayu untuk bertahan hidup.KemudianMiro mendapat banyak penghargaaan seperti Pemain terbaik Jerman 2006.


Mobilitas Yang terjadi dalm riwayat hidup Miroslav Klose antara lain:

1.Mobilitas Sosial Geografis
Miro lahir di Opolen,Polandia dan mengalami banyak perpindahan Geografis ke negara lain seperti Prancis dan akhirnya mendapat kewarganegaraan Jerman.

2.Mobilitas Sosial Vertikal Naik
Dalam kariernya Miro yang mengawali kariernya menjadi tukang kayu terjadi perpindahan vertikal naik /sicial climbing dan akhirnya terjadi peningkatan derajat dan statusnya.

3.Mobilitas Antar Generasi Horisontal
Karier Klose sekarang bila dibandingkan dengan orang tuanya sama saja/tidak terjadi peningkatan karena kedua orang tuany sama-sama menjadi atlet.

Senin, 30 November 2009


Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Sebagai contoh adalah asal-usul kebudayaan Bali. Masyarakat Bali dahulu berbeda dengan sekarang. Budaya Bali saat ini adalah hasil percampuran antara budaya Hindu- yang mirip dari India yang dibawa oleh pelarian kerajaan Majapahit-dengan budaya asli masyarakat Bali yang masih menganut kepercayaan terhadap nenek moyang.
Agama mayoritasnya adalah Hindu Dharma, dan walaupun sebenarnya berasal dari India, agama masyarakat Bali adalah perpaduan yang unik dari Hindu, Budha, Jawa dan kepercayaan kuno yang hampir punah dan berbeda dari ajaran Hindu yang dipraktekkan di India sekarang ini. Tidak sampai abad ke 11, Bali menerima arus kebudayaan pertama yang kuat dari Hindu dan jawa.
Memiliki kreatifitas sejak lahir, masyarakat Bali secara tradisional menggunakan keahlian mereka untuk tujuan-tujuan keagamaan dan hampir seluruh karya seni indah dapat dilihat disini merupakan inspirasi dari cerita Ramayana dan cerita kepahlawanan Hindu lainnya. Walaupun tidak ada artefak yang tercatat tentang jaman batu, dipercaya bahwa penghuni pertama di Bali bersal dari Cina sekitar tahun 2500 SM. Pada jaman perunggu sekitar tahun 300SM kebudayaan muncul dan sangat berkembang di Bali. Sistem pengairan dan produksi padi yang rumit, yang masih digunakan sampai sektrang, dikembangkan pada jaman ini. Dua kebudayaan yang menciptakan kebudayaan yang sekarang menjadi kebudayaan yang berbeda yaitu kebudayaan istimewa Hindu-Bali. Contoh terbentuknya budaya baru dapat dilihat dari sistem kasta Bali yang berbeda dengan kasta yang ada di India. Sistem kasta Bali yang penamaan tiap kasta berbeda dan unik cenderung masih memberi toleransi untuk mobilitas sosial dan tanpa adanya sanksi. Berbeda dengan sistem kasta di Bali. Contoh selanjutnya adalah perayaan hari besar agama Hindu yang memiliki ciri khas tersendiri.